Kampong Wihlah Setie merupakan kampong pemekaran dari kampong Linung Bulen I pada tanggal 21 September 2001. Kampong Wihlah Setie pertama sekali dipimpin oleh kepala kampong yang bernama Said Alian dari tahun 2001 sampai 2004, setelah itu dijabat oleh Suhada dari tahun 2004 sampai 2010, dan Mahyadi dari tahun 2011 sampai dengan sekarang.
Kampong Wihlah Setie terletak di kemukiman Bintang, kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah yang berjarak 3 Km dari pusat kecamatan. Luas kampong Wihlah Setie hektar yang terbagi kedalam dua Dusun yaitu Dusun Wihlah dan Dusun Suku Setie. Dengan jumlah penduduk 210 jiwa yang mayoritas penduduknya adalah petani.
Gampong Wihlah Setie merupakan sebuah kampung dengan kepadatan penduduk sekitar 204 jiwa dengan luas kampung sebesar hektar. Gampong Wihlah Setie sendiri saat ini di pimpin seorang Reje bernama Mahyadi. Berdasarkan sejarahnya nama gampong Wihlah Setie sendiri diberikan atas dasar kata Wihlah yang artinya Air Tengah dan Setie yang artinya Setia. Gampong Wihlah Setie berada di Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah dengan batas daerah, bagian barat berbatasan langsung dengan Gampong Bewang, bagian timur berbatasan dengan Gampong Linung Bulen II, sebelah utara berbatasan langsung dengan Gampong Linung Bulen I, sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kecamatan Linge.
Gampong Wihlah Setie adalah gampong yang dikelilingi oleh ladang perkebunan dan lahan pertanian yang ditanami berbagai macam komoditi seperti padi dan kopi. Jarak gampong dengan Ibukota adalah , sedangkan dengan kabupaten berjarak dengan jalan utama gampong berupa tanah berbatu dan lainnya aspal. Selain berprofesi sebagai petani, warga gampong Wihlah Setie juga ada yang berprofesi sebagai pekebun.
Untuk transportasi sendiri, warga Wilah Setie tidak semuanya memiliki kendaraan pribadi untuk berpergian. Dengan kata lain dalam bidang transportasi gampong Wihlah Setie ini sedikit termasuk daerah yang kurang maju di bidang transportasi. Sedangkan untuk komunikasi warga Wihlah Setie rata-rata memiliki handphone, televisi dan radio untuk saran informasi dan hiburan. Namun masyarakatnya masih terlalu minim wawasan dalam teknologi, seperti pengaplikasian komputer untuk membantu kinerja sekretaris gampong dalam pembuatan surat-surat penting warga. Warga gampong Wihlah Setie untuk kebutuhan sehari-harinya memperoleh air bersih dari sungai yang dialirkan ke setiap rumah melalui pipa di setiap rumahnya.